Anak Dikasih Uang Jajan Akan Semakin Manja, Mitos atau Fakta?

uang-jajan-anak

Dear,Myns! Pernah nggak para mommies dihadapi dengan pertanyaan “Ma, adek minta uang jajan, dong, teman-teman di sekolah sudah dapat semua, adek juga mau.” ataupun hal yang serupa? Namun, sering sekali ini menjadi perdebatan, lho. Jika sang anak diberi uang di masa yang terlalu cepat, ia akan belajar tidak menghargai uang tersebut karena bisa didapat dengan mudah, sama halnya jika uang tersebut diberikan dalam jumlah yang banyak.

Tetapi hal ini dibantah oleh Diane Morais, seorang Presiden di divisi Konsumen dan Produk Komersial di Ally Bank. Ia mengatakan bahwa salah satu keunggulan yang sangat dominan jika sang anak diberi uang jajan adalah para orang tua bisa mengajarkan konsep uang tersebut kepada anak. Memang, tidak bisa dibantah, meskipun di sekolah diajarkan matematika yang bisa membantu si buah hati menghitung uang, tetapi tidak ada pelajaran yang mengajarkan bagaimana mereka mengenalnya, seperti berapa persen yang seharusnya ditabung dan berapa persen maksimal yang harus dikeluarkan. Tentu dengan adanya komunikasi yang baik antar orang tua dan anak, pengajaran ini bisa disampaikan dengan baik.

Credits: Unsplash.com

Perdebatan ini kemudian berlanjut dimana ada sekelompok orang beranggapan memberikan uang jajan sebagai wujud apresiasi setelah anak mengerjakan pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah dan membuang sampah. Konsep ini akan mengajarkan si buah hati bahwa konsep uang itu bisa didapatkan setelah adanya usaha yang dilakukan. Namun, di satu sisi, sekelompok orang mengatakan bahwa pengajaran dengan konsep ini tidak boleh dilakukan karena pekerjaan rumah seharusnya menjadi kewajiban anak-anak dan mereka tidak seharusnya diajarkan bahwa uang bisa didapatkan semudah itu. Tentu dari perdebatan ini bisa disimpulkan bahwa tidak ada yang valid dan benar mengenai cara pengajaran konsep uang pada si anak.

Namun, kapan seharusnya sang anak diberikan uang jajan? Jika terlalu dini apakah akan membuat dia menjadi manja? Untuk pertanyaan yang satu ini tidak ada jawaban yang pasti karena pemahaman mengenai uang berbeda pada setiap anak. Tetapi ditulis di buku “The Opposite of Spoiled: Raising Kids Who Are Grounded, Generous and Smart with Money” oleh Ron Lieber bahwa anak yang mulai bijak untuk meminta kepada orang tua akan kebutuhan atau keinginannya sudah siap untuk diberi uang jajan. Ini bisa dilihat dari bagaimana sang anak menanyakan harga sebelum membeli dan sering menanyakan tentang cara kerja uang.

Credits: Unsplash.com

Setelah mengetahui bagaimana cara mengajarkan konsep uang kepada si buah hati, tentu sekarang para mommies bertanya-tanya jumlah uang jajan yang optimal di kisaran berapa, ya? Sayang sekali, untuk pertanyaan ini tidak ada angka pasti, mommies. Tentu kisaran uangnya disesuaikan dengan kebutuhan dan perekonomian keluarga. Jika sang anak belum membutuhkan biaya yang cukup besar untuk kebutuhannya, tentu uang jajan yang seperlunya saja.

Baca juga: Menggendong Bayi Terlalu Sering Membuat Bayi ‘Bau Tangan’?

Kesimpulannya, dalam mengajarkan dan memberikan anak uang jajan, tidak ada cara dan teori yang pasti. Namun, sebagai orang tua, mommies, perlu memperhatikan beberapa faktor sebelum memberikan uang jajan. Pertama, mommies perlu membuat batasan. Dalam pemberian uang jajan perlu adanya kesepakatan antara orang tua dan anak akan jumlah yang diberikan dan jumlah yang diperbolehkan untuk dikeluarkan. Beberapa batasan seperti ini bisa membantu sang anak menumbuhkan pola pikir mengenai uang. Kedua, jangan menjadikan pemberian uang jajan ini sebagai konsep untuk menghukum anak. Jika mommies berhenti memberikan uang jajan karena sikap buruk sang anak, tentu ia akan menjadi lebih khawatir mengenai jumlah uang yang ia punyai. Tetap pastikan mommies memberikan uang jajan sesuai dengan kesepakatan awal. Hopefully, dengan dua upaya ini anak bisa mulai berpikir mengenai konsep uang. Good luck all great mommies!

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.