5 Manfaat Memeluk Anak dari Segi Ilmiah yang Perlu Bunda Ketahui

Kontak fisik seperti sentuhan dan pelukan merupakan cara terbaik untuk memberitahu sang buah hati bahwa Bunda dan Ayah menyayanginya. Memberikan pelukan hangat untuk anak mungkin merupakan hal yang biasa dilakukan oleh Bunda dan Ayah selama ini. Namun, tahukah Bunda bahwa dari segi ilmiah, pelukan juga memberikan manfaat bagi si kecil? 

Berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan bahwa pelukan berhubungan dengan perubahan mental dan fisik anak ke arah yang lebih positif. Hal ini terutama penting untuk perkembangan emosional, kognitif, serta fisik sang buah hati. Berikut adalah 5 manfaat yang dapat diperoleh sang buah hati melalui pelukan.

1. Berpelukan membuat anak menjadi lebih pintar

Source: Pexels

Anak memerlukan stimulasi sensoris selama pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Beberapa penelitian pada anak yatim piatu yang jarang mendapat pelukan menemukan adanya kecenderungan untuk mengalami gangguan kognitif berat. Namun, ketika anak-anak tersebut mendapat pelukan selama 20 menit per hari selama 10 hari, anak-anak tersebut menghasilkan nilai perkembangan otak yang lebih tinggi.

Bayi yang baru lahir mulai menjelajahi dunianya untuk pertama kalinya melalui sentuhan, karena itu, kontak fisik seperti sentuhan kulit-ke-kulit atau pelukan sangatlah penting untuk perkembangan. Dari lima indera yang ada, indera peraba adalah yang pertama kali berkembang, sehingga sentuhan yang diperoleh dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan otak.

Keuntungan dari menerima sentuhan kasih sayang akan terus dirasakan seiring dengan pertumbuhan si kecil. Penelitian mendapati bahwa anak yang mendapatkan lebih banyak pelukan memiliki otak yang lebih berkembang.

2. Berpelukan menjaga kesehatan anak

Anak membutuhkan gizi yang lebih dari cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Dan ternyata, saat si kecil kekurangan kontak fisik, tubuhnya akan gagal mencapai batas pertumbuhan yang diharapkan. Hal ini berperan penting dalam kegagalan pertumbuhan anak. Di sisi lain, ditemukan bahwa anak yang sedang sakit dapat menjadi sehat dengan lebih cepat saat mendapatkan pelukan.

Secara ilmiah, perlukan memicu pelepasan oksitosin, hormon yang berhubungan dengan rasa percaya, aman, dan kasih sayang. Ketika hormon ini dilepaskan, hormon ini menstimulasi beberapa hormon pertumbuhan dalam tubuh. Dan saat diteliti lebih lanjut, jelas ditemukan bahwa pelepasan oksitosin di otak mendukung perkembangan fisik anak di usia muda.

3. Berpelukan dapat menghentikan tantrum 

Tidak hanya untuk perkembangan otak dan pertumbuhan fisik, ternyata perlukan juga mendukung perkembangan emosional anak. Anak dapat tenang dan berhenti  menangis lebih cepat ketika dipeluk.

Selain itu, pelukan juga merupakan cara yang paling efektif untuk menghentikan tantrum anak. Sejak dulu, banyak orang tua yang mengkhawatirkan timbulnya kebiasaan buruk jika memeluk anak setiap kali mereka tantrum, tetapi ini adalah mitos. Ketika anak tantrum, mereka sebenarnya sedang berusaha untuk mengungkapkan emosinya sebagai respons terhadap lingkungan, dan bukan sedang menjadi keras kepala atau ingin menghancurkan mood orang tuanya.

Sama seperti orang dewasa, terkadang anak juga kehilangan kontrol terhadap emosinya. Bedanya, anak masih belum belajar mengenai cara untuk mengungkapkan emosinya. Perilaku ini merupakan tahap perkembangan emosi si kecil sebelum mencapai tahap perkembangan emosional yang dapat mereka kendalikan.

Dalam keadaan seperti ini, memeluk si kecil dapat memberikan luapan emosional yang dapat menenangkan si kecil, seperti memberikan isyarat kepada si kecil bahwa Bunda dan Ayah selalu ada di sampingnya saat ia merasa sulit, dan mencegah kerusakan emosional.

Baca Juga: Love Bombing – Tingkatkan Kedekatan dengan Sang Anak

4. Berpelukan membuat anak lebih tangguh

Saat mengalami stress, hormon adrenalin dan kortisol dilepaskan ke tubuh dan otak. Karena si kecil masih belum mempelajari cara mengekspresikan emosinya, stress terus menetap di tubuhnya dan dapat mencapai level toksik. Ketika hal ini terjadi, hormon stress ini dapat memengaruhi kesehatan anak baik secara mental maupun fisik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pajanan terhadap hormon stress dalam kadar yang tinggi dapat berakibat buruk saat dewasa, salah satunya adalah meningkatkan risiko depresi.

Pelukan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang melepaskan oksitosin dapat menurunkan kadar hormon stress dan juga menyatu dengannya sehingga membantu si kecil untuk menjadi lebih tangguh.

5. Berpelukan membantu Bunda dan Ayah untuk terikat dengan si kecil

Selain beberapa keuntungan dari segi ilmiah di atas, pelukan juga memberikan ikatan yang lebih kuat antara anak dengan orang tuanya. Berpelukan meningkatkan kepercayaan, mengurangi rasa takut, dan memperkuat hubungan. Keuntungan ini tidak hanya didapatkan oleh anak, tetapi juga orang tuanya. Saling memberikan dan menerima kasih sayang melalui sentuhan fisik merupakan hal yang baik tidak hanya bagi anak tetapi juga bagi orang tua.

Demikian lima manfaat yang dapat diperoleh anak saat dari pelukan. Saat Bunda dan Ayah pertama kali menggendong si kecil, hubungan spesial antara orang tua dan anak mulai terbentuk dan semakin berkembang seiring dengan perkembangan si kecil. Tentunya, pelukan yang dijelaskan di atas adalah pelukan yang sama-sama diinginkan oleh orang tua dan anak dan bukan pelukan yang dipaksa. 

Satu lagi yang penting untuk Bunda dan Ayah ketahui, setelah diteliti, semua manfaat di atas memberikan manfaat yang lebih besar saat dilakukan oleh orang tua dibandingkan oleh orang dewasa lainnya. Jadi, sesibuk apa pun Ayah dan Bunda, jangan lupa untuk memeluk si kecil ya.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.