Seperti yang umum diketahui, orang yang berjuang untuk mengatasi stres di tempat kerja berpotensi mengalami kelelahan berlebih. Kelelahan dapat membuat seseorang merasa terkuras, kosong, dan tidak mampu melakukan hal lain dalam hidup di luar pekerjaan. Kelelahan inilah yang kini dikenal dengan istilah burnout.
Burnout dapat disertai dengan berbagai gejala kesehatan mental dan fisik di samping kelelahan. Jika tidak ditangani, burnout dapat mengganggu kemampuan Anda untuk berfungsi dengan baik dalam keseharian Anda. Oleh karena itu, yuk simak terus artikel ini!
“Burnout” sebenarnya adalah istilah yang tergolong baru, pertama diciptakan pada tahun 1974 oleh Herbert Freudenberger, dalam bukunya, Burnout: The High Cost of High Achievement. Sederhananya, jika Anda merasa lelah, mulai merasa malas memikirkan pekerjaan Anda, dan mulai merasa kurang mampu dalam bekerja, maka Anda dalam perjalanan menuju burnout.
Eits, jangan salah sangka. Stres yang dapat menyebabkan burnout bukan hanya stres dari dunia kerja, tapi juga dari aspek lain dalam kehidupan Anda. Kecenderungan perfeksionisme dan pesimisme, serta gaya hidup yang kurang teratur dapat menyebabkan Anda mengalami burnout.
Baca juga: Yuk, Pahami Financial Literacy dan Jadilah Wanita Mandiri!
Sebelum burnout menerjang dan mengganggu hidup Anda, yuk kenali dan ketahui cara mengatasinya! Melansir dari Healthline.com, berikut adalah ciri-ciri dari burnout:
Ciri-Ciri Burnout
1. Rasa lelah dan hilangnya semangat untuk bekerja
Salah satu ciri burnout adalah hilangnya semangat bekerja dan minat terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Anda merasa lelah memikirkan semua hal yang harus dikerjakan, baik di kantor maupun di rumah. Memaksakan diri Anda untuk bekerja dalam kondisi ini akan menguras banyak energi dan menghasilkan kelelahan berlebih.
2. Muak dengan pekerjaan yang harus dilakukan
Burnout bisa menyebabkan stres dan rasa frustrasi saat bekerja. Anda menjadi sulit berkonsentrasi, merasa tidak kompeten, terbebani, dan akhirnya muak dengan pekerjaan Anda. Tak hanya di lingkungan kerja, perasaan muak juga muncul terhadap urusan rumah tangga seperti membereskan rumah, mencuci, memasak, dan banyak lainnya.
3. Performa kerja menurun
Ciri selanjutnya dari burnout adalah berkurangnya performa Anda dalam bekerja. Semisal, tugas yang asalnya bisa Anda kerjakan sebelum deadline, justru jadi melewati deadline karena Anda kelelahan dan stres. Hal ini dipicu oleh dua poin yang dijelaskan sebelumnya.
4. Mudah marah
Jika Anda sedang merasakan burnout, Anda akan cenderung mudah marah, apalagi jika hal-hal tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi Anda. Kelelahan, rasa muak, stres, dan penurunan kinerja menjadi suatu siklus yang saling memperparah satu aspek ke aspek lainnya.
5. Menarik diri dari lingkungan sosial
Stres dan frustrasi akan pekerjaan membuat penderita burnout bersikap sinis terhadap orang-orang yang bekerja dengan mereka.
Pekerjaan yang digelutinya dianggap sebagai beban hidup sehingga membuat mereka enggan atau berhenti bersosialisasi dengan rekan kerja, teman, maupun anggota keluarga yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
6. Mudah sakit
Burnout yang tidak diatasi dengan baik dapat menurunkan imunitas tubuh. Kondisi ini dapat membuat Anda rentan terkena flu, pilek, sakit kepala, dan sakit perut. Selain itu, Anda juga lebih potensial mengalami depresi, kecemasan, dan penyakit mental lainnya.
Cara Mengatasi Burnout
Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental Anda. Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Anda disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini:
Buat prioritas
Prioritaskan pekerjaan yang paling penting di atas yang bisa dikesampingkan untuk nanti. Dengan begini, Anda menanggulangi stres sebelum stres datang ketika pekerjaan menumpuk.
Komunikasikan dengan atasan dan/atau rekan kerja Anda
Orang-orang penting di lingkungan kerja Anda perlu diberitahu jika semisal Anda merasa was-was dan risau terhadap kesehatan Anda. Sebelum Anda mengalami burnout dan menyebabkan kesulitan di kantor, ada baiknya Anda menyampaikan pada atasan Anda bahwa Anda mengalami ciri-ciri dari burnout.
Apresiasi diri Anda sendiri
Tiada hari tanpa self-appreciation! Meski dalam keadaan lelah, Anda dapat menunjukkan sedikit apresiasi dan cinta pada diri Anda sendiri dengan berbagai cara, mulai dari yang sederhana sampai yang mewah dan menggoda. Anda dapat memasak masakan baru untuk diri Anda sendiri, atau pergi liburan untuk beberapa hari.
Curhat itu penting, Ladies!
Cobalah untuk menceritakan mengenai kelelahan dan stres Anda kepada teman terdekat atau keluarga Anda. Seringkali, membicarakan tentang keluhan Anda dapat membantu Anda menemukan solusi yang paling tepat untuk mengatasinya.
Jaga keseimbangan hidup
Live a balanced life, Ladies. Jaga hidup Anda agar selalu seimbang dengan memperhatikan aspek-aspek dalam gaya hidup Anda. Hal ini termasuk pola makan yang teratur, berolahraga, bersenang-senang atau quality time dengan keluarga dan teman-teman, dan kehidupan karir Anda.
Burnout adalah kondisi ketika Anda sudah terlalu lelah untuk tetap positif dan produktif dalam bekerja. Orang-orang perfeksionis dan overachiever seringkali mengalami burnout karena mereka memaksakan diri untuk mengerjakan banyak hal. Burnout memiliki beberapa gejala serupa dari kondisi kesehatan mental, seperti depresi.
Oleh karena itu, apabila ciri-ciri burnout muncul, segera atasi dengan cara-cara yang telah kami rekomendasikan di atas ya, Ladies! Jika cara tersebut telah diterapkan tapi Anda masih tetap mengalami burnout, cobalah berkonsultasi kepada psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.