Film Mulan merupakan salah satu mahakarya Disney yang populer di tahun 2020 lalu. Film Mulan 2020 merupakan film remake dengan versi manusia yang telah tayang perdana di Disney+. Meski alur cerita masih sama, tetapi banyak detail yang telah diubah dalam garapan Mulan versi remake ini.
Film ini merepresentasikan isu kesetaraan gender bagi perempuan dengan latar kekaisaran Cina. Berlatar waktu saat dimana wanita tidak boleh melakukan apa yang kaum lelaki lakukan. Sistem patriarki masih melekat pada masyarakat yang merugikan kaum perempuan kala itu.
Dalam film Mulan disinggung bahwa kodrat wanita sudah diatur sedemikian rupa, perempuan harus anggun, sopan, patuh dan tidak dapat melakukan apa yang lelaki lakukan, termasuk menjadi pasukan perang.
Jika Anda sudah menonton film Mulan, Anda pasti tahu sinopsis Mulan berkisah tentang perjuangan seorang gadis bernama Hwa Mulan yang ingin menggantikan Ayahnya berperang secara diam-diam. Ayah Mulan adalah satu-satunya laki-laki di keluarganya. Mulan terpaksa menyamar sebagai seorang lelaki dan mengganti namanya Hwa Jun. Tujuannya agar bisa masuk ke kamp pelatihan para prajurit kekaisaran cina demi menggantikan Ayahnya yang sudah tua serta kesehatan yang memburuk. Mulan yang tidak tega terpaksa mengambil keputusan yang berisiko. Keberanian Mulan terdorong oleh rasa cintanya pada keluarga dan sikap loyal pada negaranya.
Karakter Mulan yang patut kita contoh yaitu kesetiaan, keberanian, dan kejujurannya. Walaupun ia terancam diasingkan, namun tetap loyal kepada negara dan berani memimpin pasukan melawan musuh.
Film Mulan mengusung cerita yang sarat akan makna. Memasung kebebasan perempuan dalam memilih tujuan hidupnya bahkan untuk berkorban demi menjaga keselamatan keluarganya.
Standar ganda juga dapat dirasakan pada saat Hwa Mulan mengungkapkan identitas aslinya sebagai perempuan setelah pertarungan pertamanya. Mulan berhasil mengalihkan perhatian lawan dan menyerang dari atas bukit. Hal itu membuat salju dibukit longsor dan kelompok musuh tertimbun dibawahnya. Namun sayangnya pengakuan Mulan malah membuat komandan marah alih-alih berterima kasih. Apakah tindakan Mulan dianggap heroik jika ia seorang lelaki?
Tindakan Mulan mencerminkan pandangan wanita tidak bisa diterima secara sosial untuk ikut berperang, bahkan menganggap bahwa itu sebuah aib. Sisi positif yang dapat diambil ialah karakter Mulan membagi energi untuk menginspirasi, khususnya kaum wanita. Derajat manusia tidak bisa hanya dinilai berdasarkan gender. Sementara manusia tidak bisa memilih terlahir sebagai lelaki atau wanita.
Seperti yang dikatakan oleh seorang pakar wanita dari Amerika, Margeret Seed, menyatakan bahwa dunia akan lebih baik bila kedua jenis manusia – laki-laki dan wanita – mengakui kelebihan masing-masing dalam bidang yang berbeda-beda. Peran laki-laki dan wanita dalam kehidupan ini saling melengkapi satu sama lain.
Namun budaya patriarki lahir, bukan untuk saling menggenapi justru untuk membanding-bandingkan masing-masing gender, memasung kebebasan sepihak dan menjadikan gender sebagai salah satu parameter nilai dan martabat seseorang.
Dari sosok karakter Mulan, mengingatkan seorang pejuang wanita Indonesia yang ratusan tahun lalu memperjuangkan emansipasi wanita, terutama dalam hak perempuan dalam kemudahan akses pendidikan. Melalui surat-suratnya ia bertaruh nyawa agar mendapatkan kesetaraan baik dalam kehidupan di mayta hukum. Hingga kini gerakan emansipasi terus digaungkan agar keadilan dapat dirasakan secara merata. Karakter Mulan dan Kartini menjadi sosok pejuang dalam isu kesetaraan gender. Berjuang dalam memberantas budaya patriarki yang menghambat kemajuan dan kebebasan perempuan. Meskipun film Mulan hanyalah karangan fiktif, namun Mulan merupakan karakter inspirasional yang memberikan kita arti makna perjuangan keadilan dalam kesetaraan gender.