Beberapa tahun terakhir perusahaan startup kian kencang berdiri di Indonesia. Bahkan, perusahaan rintisan ini dipelopori oleh kalangan anak-anak muda. Apa itu Startup ?
Startup artinya bisnis rintisan yang belum lama beroperasi dan masih pada tahap pengembangan. Biasanya, perusahaan startup mencari investor sebagai modal untuk mengembangkan usahanya.
Tak sedikit loh para pendiri startup dipelopori oleh kalangan perempuan. Jika Womyns tertarik mau membangun perusahaan rintisan tentu perlu banyak belajar. Nah, Womyns bisa belajar seputar Startup dari Thinkloud.id.
Thinkloud.id sendiri adalah content yang membahas seputar Startup dan investasi. Content ini dibuat oleh Christvania Handita Nyssa, wanita yang bekerja sebagai Investment & Portofolio Manager di Merah Putih Inc, di bawah GPD Venture.
Ingin tahu bagaimana cara membangun bisnis startup ? Bagaimana pula cara mendapatkan suntikan dana dari investor ? Yuk kita kulik informasinya dari Chrisvania Handita Nyssa dalam edisi The Womynpreuneur Talk kali ini.
Tentang ThinkLoud.Id
Di zaman digital content seperti sekarang ini, kita bisa mudah menemukan berbagai macam content sesuai kebutuhan mulai dari entertainment, lifestyle, finance, sampai shopping.
Nah, Thinkloud.Id sendiri merupakan content yang berisi pengetahuan seputar investasi dan bisnis startup yang baru tahun ini rilis lewat media Tiktok dan Instagram.
Menurut Chrisvania Handita Nyssa, pemilik content Thinkloud.id, ide membuat content tersebut dari lingkungan sekelilingnya.
“Karena sering banyak yang tanya, gimana sih cara bikin bisnis pertama kali, terus gimana sih dapatin investor ? Nah, menyadari aku punya knowledge dan pengalaman di bidang itu, kenapa nggak aku share supaya banyak orang dapatin informasi baru,” jelas Vania menceritakan asal mula Thinkloud.id berdiri.
Diakuinya untuk membuat content tersebut, ia perlu mengumpulkan semangat, motivasi tinggi, dan komitmen. Konsistensinya pun membuahkan hasil yang positif. Baru beberapa bulan launching, Thinkloud.id sudah banyak meraup followernya dan mendapat respon positif.
“Jujur sih aku jadi banyak belajar dari bikin content ini, karena semua aku kerjain sendiri. Aku harus bagi waktu ngejadwalin kapan take video, mikirin ide content apa yang mau dibuat, sampai ngedit sendiri,” ungkapnya.
Chrisvania boleh dibilang sosok Alpha Women di balik content yang membahas seputar bisnis investasi tersebut.
Perempuan Membangun Bisnis Startup
Apa sih yang tak bisa dilakukan perempuan di jaman sekarang ? Hampir semua bidang perempuan bisa melakukannya, termasuk menjadi pendiri perusahaan startup.
Kesetaraan gender dalam lingkungan bisnis pun kini sudah semakin maju. Stigma tentang laki-laki yang harus menjadi pemimpin perlahan terkikis di masyarakat masa kini.
Vania mengatakan saat ini makin banyak perempuan menjadi pemimpin dibandingkan pada zjaman dulu. “Buktinya apa? ya, saya sendiri melihat semakin banyak wanita yang punya bisnis, bahkan punya posisi tinggi (CEO),” imbuhnya.
Dari pengalaman bekerja sebagai Investment & Portofolio Manager di sebuah perusahaan Venture Capital, Vania sering menemukan para founder perempuan. Kata dia, para investor memberikan bantuan dana tidak melihat berdasarkan gendernya. Jadi, perempuan tak perlu ragu apalagi takut bila ingin membangun sebuah bisnis startup tapi minim modal.
Sementara itu, terlepas dari persoalan gender ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan jika ingin mendirikan perusahaan rintisan. Memang membangun perusahaan startup bukanlah hal yang gampang.
Menurut Vania, untuk mendirikan sebuah bisnis startup, Womyn perlu lebih dulu melakukan riset pasar. Hal ini akan membantu menentukan ide bisnis yang akan dibuat. Setelah itu, founder juga harus memperhatikan market fitnya.
“Analoginya begini. Misal, ada perusahaan yang bikin gelas tapi ditengahnya bolong. Maka, air yang ditaruh ke gelas itu akan mengalir terus dan nggak bisa diminum, padahal tujuan gelas dibuat supaya orang bisa minum. Artinya, perusahaan jadi nggak bisa menjual gelas itu. Jadi, kalau kita mau mulai bisnis lihat dulu permasalahannya apa, lalu bisa menawarkan solusinya seperti apa, dan pastikan produk kita ada yang pakai,” tuturnya.
Market fit menjadi bagian penting, sebab hal ini akan mempengaruhi penjualan produk dari suatu bisnis. Maka harus tervalidasi bahwa produk yang akan dijual bisa diterima pasar.
Perusahaan startup awalnya dibangun dengan jumlah sumber daya kurang dari 30 orang saja. Namun, setiap pekerja rata-rata memiliki keahlian yang multitasking.
Karena itu, kata Vania, agar bisnis startup dapat berkembang diperlukan tim yang bisa saling melengkapi serta memiliki skill yang sesuai dengan background perusahaan.
Startup Dilirik Investor
Sebagian besar bisnis startup bisa melebarkan sayapnya jika mendapatkan suntikan dana yang kuat dari para investor. Hal ini tak terlepas dari keterlibatan venture capital. Venture Capital merupakan lembaga keuangan yang mendanai perusahaan kecil atau pemula yang memiliki potensi profit dalam jangka panjang.
Cara kerja venture capital dalam memberikan suntikan dana kepada perusahaan startup juga tidak sembarangan, karena hal ini termasuk dari investasi yang berisiko tinggi. Oleh karena itu, perusahaan venture capital biasanya akan memeriksa kelayakan startup sebelum memutuskan investor dapat berinvestasi.
Chrisvania Handita Nyssa yang telah bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia venture capital paham betul akan hal tersebut. Biasanya, ia akan meriset dan menganalisis perusahaan-perusahaan startup yang sedang berkembang. Selain itu, Vania juga menjadi mentor bagi para founder startup.
“Tugas saya membantu mereka untuk berpikir kritis terhadap bisnis yang mereka jalankan. Jadi, ini bagian dari journey startup bahwa mereka harus selalu melakukan perubahan,” ungkap wanita lulusan Kingston University ini.
Maka tak heran, dibalik perusahaan startup yang telah sukses besar ada jasa venture capital yang terlibat didalamnya.
Menurut Vania, investor hanya mau menanamkan modalnya pada perusahaan startup yang memiliki profit dan dapat beroperasi dalam jangka waktu lama.
“Jadi banyak yang harus diperhatikan kalau mau dapat suntikan dari investor. Pertama, bisnis modelnya jelas harus kuat dulu. Kedua, produk yang kita jual harus sudah punya value. Ketiga, bisnis kita punya buying power atau tahu jualannya ke siapa saja. Dan, terakhir investor akan bertanya apakah bisnis kita bakal bertahan lama alias sustainable gak?” jelasnya.
Mengubah Mindset Perempuan
Vania mengatakan perempuan yang ingin membangun bisnis startup harus memiliki mental kuat dan berani gagal. Sebab dalam merintis bisnis startup akan menemukan banyak rintangan.
Tak jarang founder startup yang dipimpin oleh perempuan mengalami kegagalan sebelum mencapai puncak kesuksesannya.
“Perempuan kan lebih cenderung bisa mengendalikan emosinya atau feelingnya ya ketimbang laki-laki. It’s doesn’t let you go as long as you don’t stop. Jadi, lebih baik gagal di awal, lalu belajar banyak supaya nanti jangka panjang bisnisnya lebih solid,” ungkap Vania.
Gagal dalam membangun bisnis adalah hal biasa. Tapi, bagian terpenting adalah bisa bangkit kembali memotivasi diri dan mencari cara baru untuk memulai bisnis kembali.
Vania berpesan jangan berhenti ketika gagal. “I think, kita perempuan sudah diperlengkapi apa yang kita butuhkan. Perempuan juga lebih tahan banting, jadi jangan berpikir diri kamu kurang ini-itu, kurang pengalamanlah! Pahami dulu skill kita, kapasitas kita, percaya diri, baru deh melangkah diri keluar,” tutupnya.
Nah, semoga ilmu yang dibagikan oleh Chrisvania bisa memacu semangat para perempuan untuk berani melangkah dalam berbisnis. Womyn, tertarik berbisnis startup ? Tidak ada salahnya mencoba kan!
Kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda. So, jadilah wanita tangguh yang tak pernah takut gagal ya.
Sampai disini dulu perbincangan kita. Next time, kita bahas dunia entrepreneur yang lebih seru lagi. Sampai jumpa di TheWomynpreneur Talk berikutnya.
(Evilin Falanta)