Hubungan Ibu dan anak perempuannya, seringkali, bukanlah hal yang sederhana. Ada yang sejak kecil dekat seperti sepatu yang selalu berpasangan, ada yang hanya mengobrol mengenai hal-hal tertentu, bahkan ada juga yang bermusuhan dan tidak berbicara.
Mungkin Anda baru saja mendapatkan kabar bahagia kehamilan Anda, mungkin gadis kecil Anda baru menginjak usia setahun, atau mungkin anak perempuan Anda kini beranjak remaja.
Melihat anak perempuan Anda tumbuh adalah proses yang menakjubkan, tapi bukan tanpa tantangan. Orang-orang bilang, the days are long but the years are short. Hari-hari membesarkan anak Anda mungkin terasa berat dan panjang, tapi suatu waktu Anda akan melihat mereka tumbuh dewasa dan bertanya-tanya, sejak kapan anakku sudah sebesar ini?
Tidak bisa dipungkiri, stereotipe tentang Ibu yang merupakan sosok lembut dan penuh pengertian memiliki pengaruh besar pada hubungan ibu dan anak, terutama kepada anak perempuan karena latar belakang gender yang sama.
Maka dari itu, terlepas bagaimana dinamika hubungan anda sebagai ibu dengan anak perempuan anda, atau sebagai anak perempuan dengan ibu anda, berikut adalah beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mempererat hubungan yang ada.
Sadari Masalah yang Ada
Dalam menjaga suatu hubungan, yang paling penting adalah untuk menjaga kewaspadaan Anda akan setiap masalah yang bisa datang. Tidak terkecuali hubungan ibu dan anak perempuannya. Sebelum mencari solusi, Anda harus menyadari, mengakui, dan memahami terlebih dahulu masalah yang ada.
Semisal, anak perempuan Anda sedih karena ia tak bisa merayakan ulang tahunnya tahun ini dikarenakan pandemi Covid-19. Jangan menganggap remeh dan memberitahu anak Anda bahwa itu bukanlah masalah besar.
Anak perempuan Anda masih dalam masa pertumbuhan, dan perayaan ulang tahun masih sesuatu yang penting untuk dirinya. Bagi anak Anda, boleh jadi yang terpenting dari perayaannya adalah untuk bertemumenemui teman-temannya.
Oleh karena itu, bicarakan dengan anak perempuan Anda mengenai alternatif lain agar ia bisa tetap merasakan kebahagiaan dari hal yang penting baginya. Tak peduli menurut Anda masalahnya seremeh apa, banyak hal yang pentingnya tiada dua bagi anak Anda.
Ingat Bahwa Perbedaan Pendapat Tidak Dapat Dihindari
Mungkin Anda tengah mengajarkan anak perempuan Anda untuk makan sayur, dan anak Anda protes dengan menyalahkan rasa sayur yang pahit dan tidak enak. Mungkin Anda sedang berusaha meyakinkan anak perempuan Anda bahwa ia membutuhkan bimbingan belajar, namun ia berkata, “Tapi Ibu, aku tidak mau.”
Apapun perihalnya, perselisihan pendapat adalah hal yang tak terhindarkan dalam hidup manusia. Terkadang, hal ini bisa tumbuh menjadi perdebatan besar yang berujung dalam pertengkaran dan amarah.
Untuk menghindari itu, selalu ingat untuk tidak memaksakan pendapat Anda pada anak, namun memperkenalkannya dengan perlahan. Mungkin Si Kecil hanya perlu memahaminya dengan perlahan, mungkin ia hanya ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi kritis dan berbeda dengan Ibunya.
Apapun alasan di baliknya, Anda tidak akan tahu sampai Anda menanyakannya dengan baik-baik dan nada yang lembut.
Anak Perempuan Bukanlah Copy-paste dari Ibunya
Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, tapi buah bukanlah pohonnya. Tidak adil jika Anda memandang anak perempuan Anda sebagai diri Anda yang kedua. Hal ini bisa sangat berpotensi merusak hubungan ibu dan anak perempuannya.
Permasalahan ini seringkali tidak disadari oleh para ibu, dengan berbagai alasan mulai dari kecemasan, ekspektasi, hingga ketakutan-ketakutan tertentu. Yang jelas, ketika seorang Ibu memandang anak perempuannya sebagai copy-paste dari dirinya, maka ia memberi ruang yang sangat sempit bagi anaknya untuk tumbuh.
Anak akan merasa terbatasi dan terkekang dalam mencari jati dirinya sendiri. Karena itu, hubungan ibu dan anak perempuan berpotensi menjadi tidak stabil.
Sebagai contoh, anak perempuan Anda bisa saja diam-diam memberontak karena Anda terlalu membatasinya, dengan alasan bahwa dulu orang tua Anda pun memberikan batasan-batasan yang sama. Tapi, tentu saja logika tersebut tidak adil.
Tak hanya karena zaman telah berubah, tapi juga karena Anda hanya akan memperpanjang siklus yang buruk, atau menciptakan anak perempuan yang memiliki tendensi untuk memberontak, hingga merusak hubungan yang ada.
Maka dari itu, pastikan bahwa batasan yang Anda berikan pada anak perempuan Anda tidak berlebihan. Ingat bahwa anak perempuan Anda bisa memiliki sudut pandang, kebutuhan, keinginan, dan mimpi yang berbeda dengan Anda.
Bergeraklah Menuju Hubungan yang Lebih Baik
Make the first move! Terutama ketika anak perempuan Anda beranjak remaja, banyak hal akan terjadi yang membuatnya memandang hidup dan dunia dengan lensa yang baru, dengan cara pandang yang lebih dewasa. Anda mungkin masih ingat bagaimana Anda sendiri melalui proses ini waktu muda dulu.
Jangan ragu untuk bergerak duluan dalam mempererat hubungan ibu dan anak perempuan. Anda sebagai Ibu justru sudah semestinya menjadi sisi yang paling aktif dalam dinamika hubungan tersebut.
Dekati anak perempuan Anda dan tanyakan bagaimana perasaannya hari ini, apakah ia baik-baik saja, tanyakan apa yang sedang ia pikirkan dan apa saja yang ia lakukan. Jadilah yang mengetuk pintu hatinya ketika ia menyendiri karena kesedihan.
Eits, tapi jangan berlebihan! Beri ruang bagi gadis kecil Anda untuk merasakan emosi-emosi yang baru ia belajar untuk dikunyahkunyah dan dicernacerna. Bicarakan dan bantu ia dengan persetujuannya. Jika ia belum ingin membicarakan tentang masalahnya, maka jangan memaksakan anak perempuan Anda.
Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi
Sejalan dengan poin ketiga, ingatlah untuk tidak mengekspektasikan terlalu banyak hal dari anak perempuan Anda. Terutama anak pertama perempuan, biasanya, tanpa dibicarakan pun sudah merasakan beban yang berbeda dengan adik-adiknya.
Perhatikan perasaan dan pemikiran Anda mengenai pilihan-pilihan yang dibuat dalam keluarga Anda, entah itu mengenai hal-hal sepele seperti ingin memulai les gitar, atau tidak membelikannya terlalu banyak mainan.
Jangan menentukan tenggat untuk pencapaian anak perempuan Anda. Dalam hubungan Ibu dan anak perempuan yang baik, selalu ada Ibu yang bersabar dan membiarkan anaknya mencari jalan hidupnya sendiri dan merasakan apa yang perlu ia rasakan.
Sekian 5 hal yang dapat Anda lakukan untuk mempererat hubungan ibu dan anak perempuan, menarik, bukan? Anda bisa mendiskusikan mengenai artikel ini dengan gadis cilik Anda atau membicarakannya dengan partner Anda, bertukar pikiran dan melihat mana yang paling cocok untuk Anda. Stay positive, Ladies!