Menjadi seorang Make Up Artist (MUA) belakangan ini makin banyak diminati orang, khususnya kalangan anak-anak muda. Hal ini juga dibarengi oleh perkembangan tren make up yang kian modern. Berbagai brand makeup di pasaran pun makin menjamur dari yang termurah hingga termahal sehingga kita bebas memilih.
Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong profesi MUA bisa menjanjikan cuan yang tidaklah sedikit. Namun, untuk menjadikan profesi MUA sebagai sebuah bisnis tidak bisa sembarangan karena perlu keahlian khusus.
Bagi para The Womyn yang tertarik terjun ke bisnis ini dapat memulainya dengan mengasah kemampuan seputar merias wajah. Salah satu womenpreneur yang satu ini, mungkin bisa menjadi sumber inspirasi anda untuk memulai bisnis Make Up Artist.
Natasha Melinda seorang MUA bermodal berani yang nekat terjun ke dunia bisnis jasa tata rias. Seperti apa kisah perjuangan Natasha menjalankan bisnis MUA ? Apakah mudah ? Bagaimana ia bersaing dengan para kompetitor profesional lainnya ?
Tenang…! TheWomynpreneur Talk edisi kali ini bakal mengulik tuntas perjalanan bisnis MUA Natasha Melinda. Ia bakal membagikan kunci sukses bisnisnya untuk para perempuan Indonesia.
Suka, Berani, Let’s Try!
Berawal dari rasa suka terhadap makeup, lalu turun ke niat hati untuk menekuninya sebagai sebuah profesi. Itulah yang pertama dirasakan Natasha Melinda saat memutuskan ingin terjun ke bisnis jasa Make Up Artist.
“Jadi aku suka banget sama makeup gara-gara lihat orang-orang korea kok cantik-cantik banget. Aku suka makeup mereka, lalu terinspirasilah dari situ untuk belajar makeup,” tutur Natasha.
Lulus kuliah Natasha tidak langsung bekerja tapi ia memutuskan untuk menggeluti dunia makeup. Akhirnya, ia mengambil kursus dengan mengikuti kelas make up sebanyak 30 kali pertemuan untuk kategori basic make up dan makeup khusus wedding. Tak sampai disitu ia juga belajar dari berbagai media seperti youtube maupun media sosial.
Setelah memiliki keahlian make up, perempuan yang pernah kuliah jurusan Pariwisata ini pun memberanikan diri untuk membuka bisnis jasa Make Up Artist (MUA).
Natasha mengaku orangtua, keluarga dan teman-temannya sempat menentang keinginannya untuk menjadi seorang MUA.
“Jujur aja ada penolakan dari mereka, terutama orangtuaku. Kata mereka jadi seorang MUA itu nggak sesuai background kuliah aku. Orangtuaku malah bilang itu cuma sekedar hobi, nggak akan bertahan lama. Sementara, teman-temanku lulus kuliah udah pada kerja kantoran. Jadi, dulu bisnis MUA aku itu dipandang sebelah mata gitu. Seakan-akan makeup itu rendah,” cerita Natasha.
Meski begitu, perempuan asal Surabaya ini tetap nekat! Dirinya merasa tertantang untuk membuktikan bahwa bisnis MUA yang ia geluti bakal berhasil.
“Di Awal-awal aku bingung harus mulai darimana, karena nggak punya pengalaman bisnis. Sempat mikir juga nanti dapat klien dari mana ya?! Tapi, aku tetap maju aja. Pertama aku coba-coba buka jasaku di Instagram,” ungkap Natasha.
Cobaan dan Tantangan
Natasha Melinda Make Up Artist mulai berdiri pada Maret 2021. Bisnis yang dijalani oleh Natasha memang terbilang masih seumur jagung. Tapi, usahanya sudah berhasil mendulang cuan. Kepiawaian Natasha merias wajah customer jelas tak perlu diragukan lagi.
Meski demikian, keberhasilan yang ia capai hari ini adalah sebuah proses panjang yang ia lewati dengan kerja keras. Masih teringat di benak perempuan asal Surabaya ini, saat baru pertama kali menjalankan bisnis MUA miliknya tak langsung ada klien.
“Aku pernah merasakan mau menyerah. Rasa down itu muncul waktu awal berdiri! Kok susah banget ya dapatin klien tapi lihat kompetitor kok selalu ramai,” kata Natasha mengingat masa-masa sulitnya dulu.
Tak dipungkiri berbisnis jasa MUA bukanlah hal yang mudah. Apalagi di tengah persaingan dengan para kompetitor yang sudah memiliki nama besar, hal ini membuat Natasha harus putar otak. Ia terus bertekun mengembangkan potensinya dan bertahan dengan mencari ide-ide kreatif agar menarik minat klien.
Benar saja, ketekunan dan konsistensi Natasha membuahkan hasil. Beberapa bulan kemudian usahanya mendapatkan tawaran kerjasama dengan sejumlah vendor fotografi maupun wedding organizer.
“Nah, dari situ orang pada tahu hasil riasku. Aku upload foto klien yang aku rias di Instagram, mulai deh pelan-pelan klien berdatangan. Ya, itu karena aku mau kerjasama dengan para vendor juga,” ungkapnya.
Bisnis jasa makeup Natasha berfokus pada makeup wedding ataupun bride. Menurutnya, makeup wedding memiliki tantangan tersendiri ketimbang makeup biasa seperti untuk acara party atau photoshoot.
“Emang sih tanggung jawabnya lebih besar, karena klien ini kan di makeup untuk moment sekali seumur hidup! Nah, jadi kebanggaan buat aku kalau klien itu puas dengan hasil kerjaku, senang banget!” ucapnya.
Kini ia tak lagi kesulitan mendapatkan klien. Meski bisnis MUA Natasha sudah terkenal, namun bukan berarti bisnisnya selalu berjalan lancar. Berbagai tantangan harus ia hadapi agar jasa MUA miliknya tetap eksis.
Kata dia, tantangan terbesar bisnisnya adalah saat menghadapi klien yang banyak maunya. Bagi wanita berkulit putih ini, kepuasan klien adalah hal utama karena itu ia selalu memberikan servis terbaik.
“Kalau lagi dapat klien yang requestnya macam-macam, ya aku berusaha sebisa mungkin ikutin yang dia mau. Biasanya, di H-3 aku sudah tanyakan dulu ke klien mau model makeup seperti apa bahkan sampai hari-H pun aku tetap tanyakan. Terus, after makeup aku masih bantu klienku, misalnya bantu dia pakai gaun, pakai body lotion, ya apapun itu,” jelasnya.
Dari berbagai permintaan klien yang ia hadapi, Natasha pun jadi banyak belajar mendalami berbagai jenis makeup. MUA yang tergolong paling muda ini, kini bisa merias wajah klien dengan berbagai model make up seperti korean makeup, tradisional make up, hingga modern make up.
Mau Berbisnis Mau Diproses
Tak pernah terpikirkan oleh seorang Natasha Melinda bakal menjadi seorang business women. Sebab, perempuan kelahiran 1997 ini sadar bahwa dirinya adalah sosok yang pendiam dan pemalu.
“Sampai teman-temanku tuh bilangin aku pemalu banget! Dulu aku orangnya minder dan nggak berani ngomong sama orang lain,” katanya.
Menyadari bahwa sikapnya yang tertutup bisa menyulitkan dirinya untuk berkembang, maka ia pun memutuskan untuk berubah memperbaiki diri.
“Akhirnya aku belajar untuk mau berteman dengan orang lain. Aku juga mulai bangun relasi, pelajari komunikasi dengan teman yang baik gimana sih! Sampai berjalan waktu aku merasakan perubahan yang luar biasa. Jadi, aku bisa kayak sekarang itu berasal dari kemauan diriku mau diproses!” ungkap wanita 25 tahun ini.
Menurutnya, bila ingin menjadi yang terbaik maka harus menyadari lebih dahulu kekurangan diri sendiri. Setelah itu kita bisa mengambil langkah untuk memperbaiki diri. “Mulai dari langkah kecil aja dulu,” tambahnya.
Saat mengalami masa-masa terendah dalam hidupnya, Natasha terus memotivasi dirinya. Kata dia, seringkali ia melakukan self talk atau memperkatakan kata-kata yang positif pada dirinya sendiri. Bukan cuma itu, membaca quote-quote positif maupun mendengarkan Podcast juga menjadi bagian yang sangat membantu dirinya untuk tetap semangat.
Setelah merasa value dalam dirinya meningkat, Natasha pun memberanikan diri untuk melangkah ke hal yang besar. Sadar akan passionnya di bidang make up, ia pun sungguh-sungguh menekuninya.
Walaupun pernah dianggap sebelah mata bahkan ditentang oleh orang tua, kini Natasha Melinda telah berhasil membuktikan kepada mereka bahwa menjadi seorang Make Up Artist juga bisa sukses dan mendapatkan penghasilan.
“Sekarang mereka benar-benar mendukung aku lho! Malahan mereka mempromosikan aku, kalau ada keluarga atau temanku yang mau ada acara nikah, justru mereka pakai jasa MUA aku. Ternyata sekarang hasil kerjaku membuahkan hasil,” ungkap Natasha bangga.
Kunci Sukses Berbisnis Bagi Pemula Ala MUA Natasha
Seringkali kita ingin memulai sebuah usaha tapi masih bingung cara memulainya. Hal ini pun pernah dirasakan oleh Natasha. Menurut Natasha, langkah awal berbisnis adalah keberanian yang disertai rasa percaya diri.
“Apa yang udah kamu mulai, maju terus dan jangan berhenti. Pasti kok seiring jalannya waktu ketika orang melihat potensi yang kamu punya, maka otomatis customer akan datang,” jelasnya.
Selain itu, dalam berbisnis tanamkanlah prinsip kejujuran. Pasanglah harga sesuai dengan kualitas produk yang kamu berikan. Lalu berikanlah pelayanan yang terbaik untuk klien.
“Aku pribadi menerapkan word of mouth dalam bisnisku. Aku percaya, kalau klienku puas dengan hasil kerjaku, dengan pelayanan yang aku berikan secara maksimal, pasti mereka akan mengingat aku. Dan dengan sendirinya, mereka juga akan ngomong ke teman-temannya sehingga aku dipakai lagi,” kata Natasha.
Bagi para pemula, Natasha pun berpesan agar mau terus belajar, rajin mencari informasi serta konsisten mengembangkan bisnis yang mau dijalankan.
“Satu lagi sih yang aku pelajari selama terjun berbisnis adalah mau menjalin relasi. Jangan anggap kompetitor atau vendor-vendor lain sebagai musuh kita tapi jadikan mereka teman. Dari situ deh kita bisa mengembangkan usaha,” tambahnya.
Dari perjalanan bisnis Natasha Melinda mengajarkan kita untuk menjadi perempuan yang tidak mudah menyerah, tapi mau terus belajar.
“Bagi aku menjadi wanita mandiri itu tidak berharap pada orang lain. Jadi, cobalah banyak hal baru selama itu positif dan pasti kok kalau kita mau diproses, maka hasilnya akan sangat luar biasa,” tutup Perempuan yang bisa segala jenis makeup ini.
Nah, apakah The Womyn sudah termotivasi dengan cerita Natasha? Semoga ya, para perempuan Indonesia bisa menjadi perempuan mandiri dan sukses berbisnis seperti yang dialami salah satu womenpreuner kita yang satu ini, Natasha Melinda.
Tetap semangat dan teruslah maju ya, Womyn! Next time, kita akan membahas kisah-kisah penuh inspiratif yang lain lagi ya di TheWomynpreneur Talk berikutnya.
-(Evilin Falanta)-