Adopsi, aplikasi yang mempertemukan majikan dan hewan terlantar ini sudah dirilis pada bulan September 2016 lalu. Aplikasi ini merupakan aplikasi pertama yang bergerak dalam bidang adopsi hewan peliharaan yang dijalankan oleh relawan, Bobby Fernando. Pak Bobby juga adalah seorang relawan dalam sebuah organisasi pecinta hewan. Ia mempercayai bahwa aplikasi ini tidak hanya ditargetkan untuk lembaga tetapi juga individu yang menyukai hewan. “Platform ini ingin menghubungkan pihak yang sering melakukan penyelamatan hewan dengan masyarakat yang ingin mengadopsi hewan peliharaan. Kami baru berjalan selama dua bulan, dan saat ini sudah ada lebih dari 500 anggota dengan 70-an hewan peliharaan yang siap diadopsi,” papar Bobby Fernando. Sejauh ini, Adopsi berhasil menarik 15.000 pengguna dan lebih dari 1.200 hewan telah didaftarkan serta 300 hewan telah berhasil diadopsi.
Selain menjadi aplikasi yang mendukung hewan terlantar, aplikasi ini juga banyak memberikan manfaat baik sebagai pengguna atau pengembang.
1. Sarana belajar
Latar belakang pengembang yang lebih terfokuskan pada Android, maka mereka pertama meluncurkan aplikasi bagi pengguna Android. Aplikasi ini akan dikembangkan secara pelan-pelan karena dari pihak pengembang juga akan belajar lebih banyak untuk pembuatan aplikasi sendiri.
2. Galang dana untuk aplikasi
Karena proyek yang berfokuskan pada kegiatan sosial, Bobby mendapat kesulitan saat mengajukan proyek ini pada calon investor. Umumnya, investor ingin menginvestasikan pada proyek yang business-oriented, atau yang menghasilkan dana. Maka dari itu, Bobby akhirnya memutuskan untuk mencoba crowdfunding. Mereka memerlukan dana ini agar aplikasi ini bisa dikembangkan menjadi lebih efektif dengan fitur yang lebih banyak.
3. Menjadi solusi
Bobby terus terang menyatakan bahwa aplikasi ini memiliki prospek untuk menjadi solusi dari permasalahan yang sedang beredar di masyarakat. Salah satunya adalah larangan konsumsi daging anjing dan kucing, atau juga animal welfare. “Saya lihat animal welfare di Indonesia itu mulai dikenal tidak seperti lima atau 10 tahun lalu. Otomatis kebutuhan untuk hewan-hewan ini diadopsi itu akan semakin meningkat. Terus ini kan banyak isu soal daging anjing atau kucing. Ketika ada pelarangan, tentu ada penyitaan. Saya enggak mau mereka diambil, disita, tapi nggak ada solusinya hewan ini mau diapakan. Kalau ada aplikasi ini saya bisa datang ke pihak berwenang ini ada solusinya,” ucap Bobby.
Baca juga: 4 Pet Influencer Yang Wajib Difollow di Sosial Media
Aplikasi Adopsi ini bisa digunakan dengan mudah. Pengguna mengunduh foto-foto hewan yang siap diadopsi. Lalu, jika kamu tertarik menjadi adopter, maka akan ada notifikasi pengajuan. Agar memastikan hewan tersebut mendapat rumah yang layak, pihak Adopsi juga akan melakukan home visit ke rumah calon adopter. Sementara itu, bagi adopter, mereka tinggal memilih hewan-hewan yang bisa diadopsi berdasarkan lokasi. Jika tertarik, maka mereka cukup mengisi formulir melalui aplikasi dan menunggu respon dari hasil pengajuan adopsi tersebut. Aplikasi ini sama sekali tidak memungut biaya. “Di aplikasi ini, kita melarang adanya transaksi jual beli hewan peliharaan. Proses adopsinya dilakukan tanpa ada biaya apapun,” imbuh Pak Bobby.
Kini, kamu sudah mengetahui aplikasi sosial ini bukan, ladies? Bagi kamu pecinta binatang, kamu bisa melakukan satu aksi kecil dengan mengadopsi binatang terlantar. Jika kamu juga tertarik pada aplikasi ini, kamu bisa mengunduhnya di AppStore. Untuk aplikasi pada iOS diisukan akan segera dirilis dengan pembaharuan fitur yang lebih canggih. Ingat! The world will be a better place if you contribute a small act into it.