Kenali Makanan yang Mengandung Mikronutrien dan Penyebab Berat Badan Bayi Turun Walaupun Sudah Makan Teratur

Awal kehidupan bayi adalah masa pertumbuhan dan berkembang yang sangat cepat dan penting. Untuk mengukur pertumbuhannya, berat badan seringkali menjadi pertimbangannya. Bertambahnya berat badan si kecil menandakan tubuhnya mampu menyerap asupan gizi dengan baik sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat berlangsung sesuai dengan usianya. Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi si kecil harus benar-benar diperhatikan dan dipenuhi. 

Pada tahun pertama pertumbuhan, berat badan bayi cenderung fluktuatif, tetapi hal ini merupakan hal yang normal. Meskipun demikian, terkadang ditemukan adanya penurunan berat badan meskipun si kecil sudah mengkonsumsi MPASI dengan teratur. Dalam keadaan seperti ini, tentunya Ayah dan Bunda sering kebingungan untuk mencari tahu penyebab dari penurunan berat badan ini. 

Sumber: Pexels

Namun sebelumnya, mari kita ketahui terlebih dulu sedikit tentang berat badan ideal bayi dari lahir hingga berumur 12 bulan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berat badan bayi umumnya turun pada lima hari pertama setelah lahir. Namun, Bunda  tidak perlu khawatir karena berat badan si kecil akan naik kembali dan biasanya kembali ke berat badan lahir pada hari ke-10. Rata-rata pertambahan berat badan bayi adalah 20-30 gram per hari sehingga pada usia satu bulan, berat badannya bisa mencapai 4 kilogram.

Sejak lahir, bayi mengonsumsi ASI eksklusif hingga berusia 6 bulan dan setiap minggunya akan mengalami kenaikan berat badan yang stabil sekitar 4-5 ons. Selain bahan energi, ASI juga mengandung laktosa, asam amino esensial, dan asam lemak esensial yang masih cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan. Sedangkan setelah 6 bulan, kebutuhan nutrisi si kecil semakin meningkat sehingga ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, karena itu, diberikan juga makanan pendamping ASI (MPASI). Umumnya, berat badan akan naik sekitar 2,5 hingga 3 ons per minggu, tergantung pada kandungan MPASI yang dikonsumsi.

Terkadang ditemukan kejadian berat badan si kecil justru turun meskipun sudah teratur mengonsumsi MPASI. Hal ini tentu akan membuat Bunda dan Ayah khawatir. Jika hal seperti ini ditemui, sebaiknya Bunda memeriksa kembali MPASI yang selama ini diberikan kepada si kecil karena bisa saja makanan yang selama ini diberikan ternyata kurang tepat dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Jika selama ini Bunda hanya memberikan buah dan sayur sebagai MPASI, kemungkinan besar penyebab dari turunnya berat badan si kecil adalah karena si kecil hanya mendapatkan mikronutrien.

Tentunya buah-buahan dan sayur-sayuran baik untuk pertumbuhan si kecil, tetapi buah dan sayur lebih banyak mengandung mikronutrien yang tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan si kecil. Untuk memenuhi kebutuhan kalori harian si kecil, Bunda juga perlu memberikan makanan yang mengandung makronutrien. Lalu, apa perbedaan makronutrien dan mikronutrien? Berikut adalah penjelasan dan contohnya.

Sumber: Pexels

Mikronutrien adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang relatif sedikit. Meskipun demikian, bukan berarti mikronutrien tidak penting, kekurangan mikronutrien juga dapat berbahaya bagi kesehatan karena mikronutrien berperan dalam pembentukan enzim, hormon, dan senyawa lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

Baca Juga: Takut Anak Intoleransi Laktosa Kekurangan Kalsium? Ini 5 Makanan Sumber Kalsium Pengganti Susu

Sebaliknya, makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar dan terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak. Sumber karbohidrat yang Bunda bisa berikan dapat berasal dari nasi, singkong, jagung, atau umbi-umbian lainnya. Sedangkan protein dan lemak dapat Bunda dapatkan dari daging, telur, atau kacang-kacangan dan olahannya, seperti tahu dan tempe. 

Sehingga, untuk memberikan makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan kebutuhan si kecil, Bunda disarankan untuk lebih banyak memberikan makanan yang mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) sebanyak tiga hingga empat kali lipat lebih banyak dari makanan yang mengandung mikronutrien. 

Perlu Bunda perhatikan, walaupun penurunan berat badan selama pemberian MPASI masih bisa dikatakan normal, Ayah dan Bunda tetap harus waspada saat berat badan si kecil tetap tidak naik hingga umurnya 12 bulan, karena bisa saja keadaan tersebut bukan keadaan yang bisa dianggap normal sehingga butuh pemeriksaan dari dokter. Kepekaan Bunda terhadap kondisi pertumbuhan si kecil sangat berperan penting untuk mendukung pertumbuhan anak saat ini dan di masa yang akan datang. 

Sumber: Pexels

Demikian penjelasan mengenai mikronutrien dan makronutrien beserta jenis-jenis makanannya. Pemberian sayur dan buah untuk si kecil tentunya baik, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan energi hariannya, jadi jangan lupa untuk memberikan juga makanan yang mengandung makronutrien pada MPASI si kecil ya, Bunda.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.