“Pipi udah kayak bakpao, kayaknya kamu gendutan deh sekarang”
“Lama berjemur dimana? Kok item sih sekarang”
Kalimat diatas merupakan beberapa contoh dari body shaming. Body shaming merupakan suatu perilaku atau tindakan dengan memberikan komentar atau kritik negatif tentang penampilan tubuh orang lain. Seringkali orang tidak sadar bahwa perkataannya merupakan body shaming bagi orang lain, terlebih diucapkan di depan orang banyak.
Body shaming yang dilakukan oleh seseorang seringkali dianggap wajar karena dianggap sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap orang lain. Sebaliknya, body shaming dapat memberikan dampak negatif dalam kehidupan korban. Meskipun dilakukan dengan cara yang paling halus sekalipun. Karena tidak semua orang bisa menerima komentar dan body shaming sebagai hal yang biasa atau wajar.
Body shaming tentu akan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan pada korbannya. Ketika mendapat perlakuan body shaming, korban akan merasa malu terhadap kondisi tubuhnya dan merasa bahwa bentuk tubuhnya jelek sehingga perlu diperbaiki.
Sebagai contoh, jika korban merasa tubuhnya gemuk, dia akan melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan, mulai dari menahan makan, memuntahkan makanan yang sudah dimakan, atau menggunakan obat pencahar. Kondisi ini termasuk gangguan mental yang memerlukan penanganan lebih lanjut dari psikolog atau psikiater.
Lakukan hal berikut agar Anda terhindar dari rasa insecure:
1. Belajar untuk percaya diri dan mencintai diri sendiri
Yakin bahwa apa yang ada di diri kita merupakan suatu hal yang positif, apalagi jika kita tidak membalas dengan melakukan body shaming terhadap orang lain juga. Suatu hal yang ada di dalam diri kita wajib kita syukuri. Bersyukur bahwa masih dapat bersekolah, bekerja, dan melakukan hal produktif lainnya. Dengan rasa bersyukur, akan memunculkan rasa positif di dalam diri sehingga kita dapat lebih percaya diri dan mencintai diri sendiri.
2. Menerima kekurangan diri sendiri
Bertubuh gemuk, kulit hitam, rambut keriting bukanlah suatu hal yang negatif. Jadi, berhenti untuk membuat standar kecantikan atau standar tubuh tertentu. Belajar untuk menerima diri sendiri merupakan kunci. Jika memang hal-hal tersebut dapat diperbaiki, maka lakukanlah sesuatu untuk memperbaikinya. Namun, jangan sampai berusaha untuk mengubah diri sendiri menjadi orang lain. Setiap orang memiliki kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jadi, Be Yourself!
3. Balas dengan ungkapan positif kepada orang lain
Balaslah perkataang-perkataan yang berbau “body shaming” dengan positif seperti misalnya: “Betis kamu gede banget sih”. Nah daripada kamu haus marah-marah dan membalas dengan perkataan negatif lebih baik kamu membalas dengan jawaban yang positif, seperti : “Iya kah? Tapi nggak papa kok, cewek punya betis besar siapa tau bisa jadi atlet handal.” Dengan jawaban positif setidaknya orang yang memberikan perkataan kasar akan tahu bahwa kamu tidak tertindas akan perkataannya.
4. Abaikan dan hiraukan orang yang melakukan body shaming
Tak bisa dipungkiri bahwa perkataan dan perlakuan yang menuju body shaming sangat sulit untuk dihiraukan. Tapi ini penting, jika kamu terlalu peduli terhadap body shaming ini pada akhirnya akan membuat kamu semakin terpuruk dan membenci diri kamu kenapa harus memiliki tubuh yang kamu miliki. Abaikan dan tinggalkan saja orang-orang yang suka melakukan body shaming daripada hal itu akan membuat dirimu semakin terpuruk.
5. Menyaring pesan di media sosial
Pesan di media sosial saat ini turut andil dalam menciptakan persepsi seseorang. Orang dengan kulit putih, langsing, hidung mancung dipandang memiliki standar kecantikan yang baik. Oleh karena itu, pilihlah pesan positif di media sosial, ikutilah akun yang mempopulerkan ajakan untuk menerima, menghargai, dan mencintai diri sendiri.
Hindari akun-akun yang menonjolkan pentingnya penampilan fisik dibandingkan kualitas diri yang lain. Apalagi yang memang mengandung ejekan atau lelucon mengenai kondisi fisik seseorang.
Mulailah untuk bisa mencintai diri sendiri, jangan mudah terbawa emosi saat menjadi korban body shaming. Berpikirlah bahwa orang tersebut hanya memberitahu kondisi fisikmu saat ini namun yang paling mengerti kondisimu adalah dirimu sendiri. Stop bullying dan tunjukkan prestasi!